Minggu, 12 Oktober 2014

Rusa Bawean Spesies Langka yang Terlantar

Rusa Bawean atau yang memiliki nama latin Axis kuhlii ini merupakan hewan endemik Jawa Timur (hanya dapat dijumpai di Jawa Timur), tepatnya di Pulau Bawean yang masih merupakan bagian dari kabupaten Gresik.
Rusa Bawean merupakan binatang langka asli Indonesia yang populasinya saat ini sungguh mengkhawatirkan. IUCN bahkan telah menggolongkan hewan langka asli Indonesia ini kedalam kategori terancam punah. Diperkirakan salah satu spesies rusa ini saat ini hanya tinggal tersisa sekitar 300-an ekor di alam liar.
Rusa Bawean merupakan hewan nokturnal (aktif dimalam hari). Biasanya mereka hidup dalam sebuah kelompok kecil yang berisi rusa betina dengan anak-anaknya. Atau jika sedang musim kawin, ikutserta juga seekor pejantan dalam kelompok tersebut.

Ciri-ciri dan Karakteristik Rusa Bawean
Menurut study yang pernah di lakukan, rusa jantan memiliki tinggi antara 60 sampai 70cm. Dimana ekornya memiliki panjan 20cm dan Panjang tubuhnya (Kepala sampai tubuh) mencapai 140cm dengan bobot rusa dewasa antara 50 sampai 60 kg. Warna coklat sangat dominan dengan rusa ini. Rusa jantan memiliki tanduk yang bercabang tiga dan tumbuh mencapai 25 hingga 47cm. Tanduk tersebut berfungsi untuk memenangkan betina pada waktu musim kawin.
Penangkaran Rusa Bawean

Dengan kondisi populasi Rusa Bawean yang kian terancam punah, maka dibuatlah sebuah tempat penangkaran khusus rusa bawean yang ada di Pulau Bawean, tepatnya berada di Beto Gebang Pudakit Barat, Kecamatan Sangkapura. Lokasi penangkaran ini memiliki jarak 10 km dari Sangkapura, dimana waktu tempuh yang diperlukan hanya 30 menit. Untuk bisa ke lokasi, kita bisa memakai kendaraan roda dua layaknya sepeda motor atau juga bisa membawa mobil. Kondisi jalanya sudah lumayan bagus, akan tetapi hanya sebatas ke desa terdekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar